Minggu, 12 Mei 2013

TENTANG KUCING, TERNYATA SELAMA INI ?



Ternyata selama ini kita sudah di bodohi oleh mitos kedokteran
tentang kucing.. Dunia kesehatan mengatakan bahwa kucing itu
berbahaya, mulai dari bulunya hingga air liurnya..

Hal ini dibarengi dengan politik XXI untuk mengangkat citra Anjing..

Dan sehingga, orang yang menonton XXI akan berpandangan
bahwa Anjing itu binatang yang sehat dan bersahabat..

Namun, bagaimanakah fakta sebenarnya??

Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama
Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya,
ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai di atas
jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi
pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.

Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk
sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih
sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu
sebanyak tiga kali.

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya,
nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah
satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika
mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti
mengikuti lantunan suara adzan.

Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing
peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah
serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang
seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan
tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi
Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini
adalah siksa neraka.

Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang- binata ng kecil yang ada di lantai,” (HR. Bukhari).

Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis.

Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas
minum kucing karena dianggap suci.

Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan
bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui
kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?

Keistimewaan Kucing

Fakta Ilmiah 1 :
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur
bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan
otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai
benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut
seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk
membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun
cairan yang jatuh dari lidahnya.

Sedangkan lidah kucing sendiri
merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya
yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan
bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Fakta Ilmiah 2 :
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai
perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam
telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut
dilakukan pengambilan sample dengan usapan.

Di samping itu,
dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus.

Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam
mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapatkan adalah:
1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman,
meskipun dilakukan berulang-ulang.

2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif
sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.

3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil
negatif berkuman.

4. Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian,
kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman
biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang
terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus.
Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.

5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

6. Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian
laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman
dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Komentar Para Dokter Peneliti

- Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit
Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah
kucing.

- Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
- Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak
terdapat pada anjing,

- Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.

- Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah
menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang
bemama lysozyme.

- Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat
subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air
(lumpur, genangan hujan, dll)

- Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia
tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.

- Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang
menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

Fakta Ilmiah 3 :
Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan
di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih
secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.
Fakta Ilmiah Tambahan :
Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi.

Dengkuran kucing yang
50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa
menurunkan tingkat stress.
Sisa makanan kucing hukumnya suci.

Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu
Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan
air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin
minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu
minum.

Kabsyah berkata, “Perhatikanlah. ” Abu Qatadah berkata, “Apakah
kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa
Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang
suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-
Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan
bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu,
beliau berkata,
“Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas
menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun,
seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti
sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.

Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya
Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori
sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang
menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk
bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah
sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.

Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.

Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut.
Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu
membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah
memakannya.

Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang
berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari
sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-
Daruquthni).

Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain.
Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas
dari sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan
membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia.
Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang
kepada Muezza, Kucing kesayangannya.

[eramuslim/ islampos/
berbagai sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar