Senin, 21 Oktober 2013

Tak Kenal Maka Tak Benci




Ungkapan "Tidak kenal maka tidak sayang" seharusnya perlu dilengkapi juga dengan ungkapan :

"Tidak kenal maka tidak benci"

Kenapa ????

Karena orang yang tidak kenal akan bahaya atau buruknya sesuatu, maka ia juga tidak akan benci thd hal tsb.. Bagaimana seseorang akan membenci akan sesuatu hal yang sebenernya sangat buruk bahkan berbahaya, jika ia tak tahu apa dan bagaimana ttg hal tsb ??

Kita mungkin pernah melihat seseorang yang membenci orang lainnya.. Kira2, kenapa ia bisa sampai membenci orang lain tsb ???

Maka pasti karena ia mengenalnya, atau paling tidak ia tahu ttg keburukan orang tsb. Tidak mungkinlah ada orang yang benci seseorang yang tidak ia kenal atau ia tahu ttgnya sama sekali..

Kita ambil contoh lain :

Orang yang tidak kenal bahaya narkoba, maka ia pun tidak akan benci narkoba, dalam otaknya hanya tahu bahwa narkoba itu enak, nikmat, keren, dst.. Andai ia tahu bahwa narkoba itu sangat bahaya, pasti akan ia tinggalkan sejauh mungkin. Iya nggak ???

Atau mungkin dia sudah paham akan bahaya narkoba, tapi karna sudah kencanduan maka diterjang juga, waah kalo sudah level ini susah sembuhnya..

Begitu juga orang yang tidak kenal bahaya zina, ia juga tidak akan benci zina, bahkan mungkin ia justru akan berkubang di dalamnya dan menikmatinya. Naudzubillah.

Atau sebenernya sudah paham buruknya zina, tapi karna sudah tak mampu mengendalikan nafsu setan maka diterjang saja, waah ini celaka.

Demikian juga orang yang tidak kenal bahaya pacaran, maka juga tidak akan benci pacaran..

Orang yang tidak kenal dan tidak tahu ttg syi'ah, maka ia pun juga tidak akan benci syi'ah. Seseorang hanya akan berfikir dan bertindak sebatas dan sesuai yang ia tahu. Jika yang ia tahu syi'ah itu juga Islam, bagian dari Islam, dst.. Maka jangan heran jika ada orang yang ngakunya Islam tapi justru malah mati2an membela syi'ah. Ini musibah !!

Atau mungkin sudah ngerti kesesatan syi'ah, tapi karena iming2 harta, tahta, atapun wanita, maka ia bela juga..

Demikian juga dengan orang yang tidak kenal bahaya kemusyrikan pun juga tidak akan membenci kemusyrikan.. Jika seseorang tahu dan paham akan bahayanya, paham betapa besar dosa akibat kemsyrikan, niscaya ia akan lari menjauhinya, pasti ia akan menutup segala jalan (sekecil apapun) yang bisa mengantar pada kemsyrikan..

Begitu juga dengan kebid'ahan.. Betapa banyak orang yang justru dengan sadar dan terang2an menyatakan dirinya bangga sebagai ahlul bid'ah, dengan sadar pula menyatakan cintanya thd bid'ah, dst.. Ini artinya apa ???

Artinya : Orang semacam ini pastilah tidak kenal ttg apa dan bagaimana itu bid'ah, andai ia kenal dan tahu bahayanya dan buruknya bid'ah, maka pasti ia akan sebisa mungkin menjauhi dan bahkan membencinya..

Dengan demikian, jika ada orang yang mengaku kenal, tahu, dan paham akan bid'ah, tapi kok ia malah berkubang di dalamnya, bahkan membelanya, dst.. Maka hal ini sangat sangat lah aneh, satu hal yang dikatakan Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagai seburuk2 perkara kok mala dibela dan dicinta. Aneh khaan ???

Atau bisa jadi ia merasa tahu, padahal ia tidak tahu, atau bisa jadi salah dalam memahaminya.. Atau kemungkinan yang lebih buruk, yakni dikarenakan hatinya yang sudah tertutup. Sebagaimana dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa seseorang tak akan bisa taubat dari bid'ah sebelum ia meninggalkan bid'ah itu sendiri. Wallahul Musta'aan.

Mungkin akan ada yang berceletuk :

"Kamu ini jangan menebar kebencian ya !!"

Kita katakan :

Bedakanlah antara yang haq dan yang bathil, jangan dicampur aduk. Tentunya kita semua harus mencintai kebaikan dan kebenaran.. Lantas bagaimana dengan sesuatu yang buruk dan bahaya, apakah kita juga akan mencintainya atau bahkan kita samakan dengan kebaikan ???

Saudaraku.. Hal2 yang buruk haruslah kita waspadai, kita jauhi, bahkan harus kita benci demi keselamatan diri.. Dan kita saling mengingatkan akan hal ini bukan karena benci, tapi karena kita peduli..

Jadi, ungkapan "Tidak kenal maka tidak akan benci" sangat benar, bahkan dalam hadits shahiih pun telah dijelaskan :

Dari Hudzaifah bin Al-Yaman, dia berkata : "Dahulu orang-orang biasa bertanya kepada Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wassalaam tentang kebaikan, namun aku aku bertanya tentang keburukan karena khawatir ia akan menimpaku.." [HR. Bukhari, no 7084; Muslim, no. 1847]


Semoga Allaah memberi kita pemahaman yang benar akan agama ini..

Nabi Shallallaahu alaihi wasalam menyatakan :

“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allaah kebaikan untuknya, niscaya ia dipahamkan dalam urusan agamanya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]


Wallahu Ta'ala A'lam Bish showaab..